HTTPS
Kita
bisa tahu sebuah website menggunakan koneksi yang terenkripsi dengan melihat
pada adressbar. Disana terlihat bagian favicon terlihat khusus dan pada alamat
tertulis https:// dan bukan http://.
HTTPS
mengenkripsi sesi data menggunakan protokol SSL (Secure Socket layer) atau
protokol TLS (Transport Layer Security) dan menggunakan port 443. Namun perlu
kita ketahui bahwa koneksi dengan HTTPS ini hanya mengenkripsi data yang
terkirim dari browser PC anda sampai ke web server tujuan. Dan tidak menutup
kemungkinan data informasi yang sudah tersimpan di web server dapat diserang. Kesalahpahaman
yang sering terjadi pada pengguna kartu kredit di web ialah dengan menganggap
HTTPS “sepenuhnya” melindungi transaksi mereka. Sedangkan pada kenyataannya,
HTTPS hanya melakukan enkripsi informasi dari kartu mereka antara browser
mereka dengan web server yang menerima informasi.
Pada
web server, informasi kartu mereke secara tipikal tersimpan di database server
(kadang-kadang tidak langsung dikirimkan ke pemroses kartu kredit), dan server
database inilah yang paling sering menjadi sasaran penyerangan oleh pihak-pihak
yang tidak berkepentingan.
Tujuan
utama pembuatan HTTPS adalah untuk membuat jalur/kanal khusus pada jaringan
yang tidak aman. Hal ini memastikan proteksi dari penyadapan, menyediakan
penggunaan cipher suite (kombinasi dari autentikasi, enkripsi dan
algoritma MAC –Massage Authentication Code- yang digunakan untuk mengamankan
protokol jaringan) yang memadai, dan sertifikat server terbukti dan
terpercaya.
Web
browser mempercayai website yang berbasis HTTPS berdasarkan sertifikat otoritas
yang telah terinstal pada software (web browser). Sertifikat otoritas (mis.
VeriSign/Microsoft/dll) dalam hal ini dipercaya oleh pembuat web browser untuk menyediakan
sertifikat yang valid. Pengguna sebaiknya jangan percaya terhadap suatu situs
HTTPS jika hal-hal berikut ini belum terpenuhi :
Pengguna yakin bahwa browser menjalankan HTTPS dan sertifikat otoritas yang terpasang sudah benar.
Pengguna yakin bahwa sertifikat otoritas hanya menjamin website yang sah.
Website menyediakan sertifikat yang valid, yang berarti sertifikat tersebut ditandatangani oleh yang berwenang.
Sertifikat mengidentifikasi website dengan benar. Contoh, ketika browser mengunjungi "https://example.com", sertifikat yang diterima benar-benar untuk "Example Inc." dan bukan untuk entitas lainnya.
Tiap-tiap loncatan (jalur koneksi) yang mengintervensi di internet dapat dipercaya, atau pengguna yakin bahwa enkripsi lapisan protokol cukup aman dari penyadapan.
Leave a Comment